Langsung ke konten utama

Bab I: Senang Berkenalan Denganmu, Kyoko Okitegami (Part 2)

(Catatan Pengingat Kyoko Okitegami)

Part 2



Diantara para penggemar novel, ada semacam kepercayaan yang sudah jauh melampaui taraf lelucon, sampai-sampai dianggap klise: “bepergian bersama seorang pembunuh yang punya niat buruk padamu terbukti jauh lebih aman daripada bepergian bersama seorang detektif ternama yang telah mengenalmu dengan baik.”

Terseret ke dalam berbagai macam kasus rumit kemanapun mereka pergi, berbincang akrab dengan seorang detektif hebat yang telah menghadapi tindak kriminal mengerikan yang tak terhitung lagi jumlahnya dalam sepanjang hidupnya. Yah, mungkin bisa dibilang itu semacam cinta. Tapi meskipun begitu, tak peduli seberapa rumitnya kasus-kasus yang memerangkap mereka kemanapun mereka pergi dan tak peduli betapa pun tak terhitungnya tindak kriminal mengerikan yang mereka hadapi, mereka mampu memecahkannya dengan sangat luar biasa.

Itulah yang aku coba bayangkan.

Begitu saja terseret kasus demi kasus, begitu saja menghadapi tindak kriminal yang mengerikan..., seandainya ada seseorang yang selalu saja mengalami hal itu, pastinya dia adalah orang terburuk yang ingin kau temui.

Itulah aku.

Oh tidak, itu belum semuanya.

Karena aku, bukan si detektif itu. Aku, Kakushidate Yakusuke, adalah seseorang yang selalu dianggap sebagai penyebab dari seluruh kasus-kasus rumit dan tindak kriminal mengerikan yang terjadi. Dituduh sebagai pelaku, diduga dan dicurigai. Dianggap sebagai otak perencana, diduga sebagai orang di balik layar. Sejak masih di SD, kapanpun ada barang yang hilang di kelas, kau tahu siapa orang yang selalu dianggap sabagai pencurinya tanpa alasan apapun? Bisa jadi dia atau dia, tapi ujungnya selalu saja aku. Bisa jadi seseorang, tapi apa yang terjadi jika seseorang itu selalu saja dituduh sepanjang hidupnya hingga dewasa? Pertanyaan itu rasanya butuh seumur hidup bagiku untuk menjawabnya.

Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang pantas dipamerkan. Tapi aku sudah mengalami berbagai macam masalah seperti itu sejak aku kecil. Kapan pun, selalu saja dianggap kesalahanku. Aku selalu jadi penjahatnya. Semua orang selalu menyalahkanku. Dan setiap jiwa yang datang seolah menghakimiku dan ingin menggantungku hingga kering.

Kalau boleh blak-blakan, semua itu adalah tuduhan palsu, serangan yang tak beralasan, dakwaan keliru yang tak pernah kuingat aku lakukan, sama sekali. Aku memang bukanlah orang suci, dan aku juga tak punya maksud sama sekali untuk menilai diriku sendiri sebagai orang yang baik hati, lurus dan berbudi luhur. Tapi sepanjang kehidupanku ini, tak pernah sekalipun aku berniat untuk berbuat kejahatan, sejauh ingatanku sama sekali tak pernah. Akan tetapi, setiap kali, bagaimanapun, tak peduli apapun kejadiannya, akulah yang selalu dituduh.

Begitulah aku sejak masih sekolah. Tapi setelah lulus, hal itu semakin parah. Keadaan itu membuatku bermasalah dalam pekerjaanku, dan bahkan sekarang, aku masih berpindah-pindah pekerjaan. dicurigai melakukan skandal dan dipecat masih lebih baik. Pernah suatu ketika terjadi, sebagian besar karyawan tempatku bekerja menghilang, dan perusahaan itu sendiri tiba-tiba tutup. Sudah sewajarnya kalau saat itu, aku diinterogasi sebagai saksi kunci.

Tapi, bisa benar bisa juga salah, sejak saat itu, aku mendengar rumor bahwa polisi terus menerus memantau pergerakanku. Bukan berarti aku tak merasa bersalah pada para pembayar pajak yang uangnya dihabiskan untuk mengamati seseorang yang tak punya sisi dan latar belakang tersembunyi sepertiku. Tapi aku sendiri tak bisa berbuat apa-apa.

Ada yang bilang, aku mudah dicurigai karena aku berbadan besar dan lugu. Tapi aku juga gak minta diberi tubuh setinggi 190cm ini. Bukan pula berarti aku suka menjadi seseorang dengan bentuk tubuh seperti ini. Seandainya ini semacam kehidupan tokoh yang sangat penting yang menjadi target, dan oleh karenanya terjadi berbagai macam insiden, maka aku mungkin masih bisa menerimanya. Tapi aku ini cuma pemeran pembantu. Bukan seorang detektif terkenal, bukan pula penjahat utama, atau pencuri yang baik hati.

Dalam hal novel misteri, namaku tidak akan muncul di daftar utama karakter. Hanya aktor figuran yang tiba-tiba muncul di skenario. Mencurigai seseorang sepertiku hanya buang-buang waktu. Dan meskipun secara meyakinkan aku ini adalah pelakunya, pengarang ceritanya akan dituduh membuat kasusnya tidak adil.

Tetapi, jika sesuatu yang “kebetulan” itu terjadi berulang-ulang, seratus ribu kali, maka semua orang akan mengatakan “orang ini benar-benar apes”. Sejujurnya, akupun berpikir begitu. Ngomong-ngomong, seratus ribu kali itu tidak membesar-besarkan loh. Dan dengan itu, aku semakin menjadi orang yang mencurigakan setiap kali ada kasus. Membuatku semakin waspada pada pandangan orang, dan membuat perlakuku semakin pengecut. Sialnya itu membuat orang semakin mencurigaiku juga. Benar-benar lingkaran setan.

Rasanya aku ingin menyerah saja, sepertinya ini sudah suratan takdirku. Tapi aku hidup di jaman modern dimana hubungan antar manusia sangat penting dan kepercayaan memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi lagi. Jadi takdir ini kurasa terlalu menyakitkan.

Meskipun begitu, inilah kehidupanku, yang harus aku jalani. Untuk mempertahankan standar hidup yang cukup layak bagiku, sehat dan waras, aku harus melindungi diriku sendiri.

Dan mekanisme pertahanan diri yang aku pilih adalah dengan memanggil seorang detektif.

Nomor telepon dan informasi kontak para detektif yang bisa aku andalkan jika sesuatu terjadi, telah memenuhi HP-ku. Tidak seperti di novel dan TV, mereka jarang-jarang menemui misteri yang rumit, dan aku juga tak mau bertaruh di dengan kasus yang panjang.

Hubungan kami sekedar permintaan dan penawaran. Aku pelanggan mereka, rutin dan biasa. Tapi tetap saja itu bukan sesuatu yang bisa aku banggakan.

Terkait dengan peristiwa hilangnya back up data pada Laboratorium Emii, aku butuh detektif yang hebat untuk memecahkan masalah ini. Karenanya aku memilih pimpinan biro detektif Okitegami, yaitu Kyoko Okitegami-san.

Diantara para detektif yang aku kenal, Kyoko-san memiliki kemampuan yang terbaik..., atau tidak. Tapi dia tetap yang paling terkenal. Kurasa juga tidak. Rekor pemecahan kasusnya tidaklah seratus persen. Dan dia juga tidak punya afiliasi dengan organisasi besar (Biro Detektif Okitegami sebenarnya hanyalah kantor pribadinya saja). Jika aku harus mengatakan tanpa takut timbul salah paham, dia adalah perempuan yang sangat unik, dan juga sangat mudah dimanfaatkan. Tapi meskipun begitu, setelah mempertimbangkan beberapa hal, saat ini tak ada lagi yang bisa aku andalkan selain Kyoko-san.

Alasannya, sejauh yang aku tahu, dia adalah detektif “tercepat”. Tapi istilah “tercepat” itu rasanya masih belum bisa menggambarkannya sebagai seorang detektif.

Okitegami Kyoko. Kata kunci untuknya adalah “pelupa”.



Part Sebelumnya (1)           Daftar Isi           Part Selanjutnya (3)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Bab II : Gangguan Kalender Pusat tanggal 22 Maret 1639, pagi hari Dua bulan yang lalu kepulauan Jepang mengalami perpindahan dunia. Mereka segera membuat kontak dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Setelah hubungan itu terbentuk, pemerintahan Kua Toine mengalami perubahan paling drastis sepanjang sejarahnya.  Jepang mengajukan permintaan bahan makanan dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Tetapi Kua Toine yang telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan yang layak bahkan untuk ternak-ternak mereka, juga berhasil memenuhi permintaan Jepang itu. Bahkan Kerajaan Quira dengan tanahnya yang gersang dan tidak produktif adalah sumber harta karun yang melimpah menurut Jepang dan mereka pun juga mulai melakukan ekspor ke Jepang. Sebaliknya untuk membayar barang-barang itu, Jepang mulai mengekspor infrastruktur, contohnya metode untuk me

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN (web novel) Summoning Japan/Japan Summons kredit kepada ilustrator asli: Toi8 Deskripsi: Suatu hari, Seluruh Jepang terpindahkan ke dunia lain. Disebabkan oleh kecilnya produksi pangan dan ketergantungan pada produk impor dari negara lain, Jepang menghadapi krisis pangan. Untuk memperlambat efek kelaparan yang dihadapi oleh penduduknya, pemerintah Jepang menyatakan keadaan darurat. Pasukan Angkatan Udara Bela Diri Jepang ( Japan Air Self Defense Force/JASDF ) melakukan eksplorasi di kawasan sekitar dan menemukan daratan luas kira-kira 1000km ke arah barat daya – Benua Rodenius. Jepang berhasil memecahkan masalah kekurangan pangan setelah memasuki hubungan diplomatik dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira. Akan tetapi pada saat yang bersamaan, negara lain di benua itu, Kerajaan Rowlia yang selama ini memegang hegemoni, menyatakan perang dengan Kua Toine dan Quira. Untuk menghadapi krisis baru ini, bagaimana Jepang akan merespon

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Pembuka dari penterjemah: setelah sekian lama hiatus dari menterjemahkan, akhirnya sempat juga. Selamat menikmati kembali kelanjutan cerita Jepang di dunia lain. Bab III: Tragedi Kota Gim Kota Gim, 20km dari Perbatasan Bagian Barat Prinsipaliti Kua Toine Siang Hari tanggal 11 April tahun 1639 Kalender Pusat Skadron Naga I dan II, Ordo Ksatria Barat Moiji, Kapten Ordo Ksatria Barat, merasa tidak tenang. Pasukan Barat terdiri dari 2.500 infanteri, 200 pemanah, 500infanteri berat, 200 kavaleri, 100 kavaleri ringan, 24 naga, dan 30 penyihir. Kua Toine memiliki pasukan siap tempur karena selama ini mereka selalu dalam keadaan setengah darurat, tetapi kekuatan musuh yang dapat mereka saksikan di sepanjang perbatasan melampaui yang mereka miliki. Terlebih lagi, seluruh komunikasi yang mereka kirimkan secara sengaja selalu diabaikan oleh pihak Rowlia. Sesuai arahan dari Pemerintah, sebagian warg