Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Ceritakucing (putih) - Bab 3

CERITAKUCING (PUTIH) BAB 003 Setelah sarapan, aku ganti baju seragam dan segera berangkat. Nampaknya hal semacam ini akan menghabiskan 80 halaman bagi Araragi hingga dia berangkat sekolah, tapi segini saja cukup bagiku. Inilah perbedaan nyata antara rumah dengan ruang yang tak ingin kau tinggalkan dan yang sebaliknya. Jadi, dengan datangnya hari ini maka catur wulan baru telah dimulai. Itu membuatku merasa lega. Rasanya seperti telah terselamatkan. Ya, catur wulan baru bagiku rasanya seperti penyelamat. Hari libur adalah hari untuk jalan-jalan. Meskipun aku bilang begitu, tapi kenyataannya aku hanya berkeliaran di sekitar sini saja. Sepertinya aku sudah jadi berandalan juga. Posisiku sejak awal liburan musim panas adalah sebagai guru les bagi Araragi untuk meningkatkan kemampuan akademisnya demi menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Tapi dari sudut pandang yang lain, hal itu bisa jadi merupakan alasan bagiku untuk tidak kembali ke rumah itu. Karena itulah, sek

Ceritakucing (putih) - Bab 2

CERITAKUCING (PUTIH) BAB 002 Berdasarkan kabar angin, adik-adik perempuan Araragi, yaitu Karen dan Tsukihi, selalu membangunkannya setiap pagi. Mereka tak pernah gagal membangunkannya, tak peduli hari kerja, hari libur maupun akhir pekan, kurang lebih begitulah kabarnya. Araragi nampaknya menganggap itu sebagai gangguan, tapi dari sudut pandangku, itu adalah wujud betapa akrabnya persaudaraan mereka. Kenyataannya, dan sewajarnya, aku merasa iri sekali. Sungguh! Berapa banyak saudara laki-laki di dunia ini yang bersedia membangunkan dengan penuh kasih sayang setiap pagi? Meskipun dalam hal ini mungkin aku bukan iri pada Araragi melainkan pada Karen dan Tsukihi yang bisa melihat wajah Araragi saat masih tidur. Oh..., Aku iri sekaliiiii...., sungguh!! Well, ngomong-ngomong tentang bagaimana aku, Hanekawa Tsubasa, bangun pagi. Sebagaimana Araragi dan adik-adik perempuannya, aku setiap pagi dibangunkan oleh Rumba. Tentu saja, Rumba bukanlah nama kucing peliharaa

Ceritakucing (putih) - Bab 1

CERITAKUCING (PUTIH) BAB 001 Cerita ini tentang diriku, Hanekawa Tsubasa, tapi tak bisa kuceritakan sendiri. Karena, sejak semula aku tak tahu pasti seberapa banyak diriku yang masih aku. Aku masih ingat ada penulis yang mengatakan, jika kita memanjangkan satu kaki kita terus, maka pada suatu titik kita tidak akan lagi merasa bahwa kaki kita adalah milik kita. Tapi bagiku, aku tak perlu melakukan itu, karena bahkan aku tak yakin apakah perasaanku sendiri pun adalah milikku. Apakah aku ini diriku? Apakah aku sebenarnya? Siapakah aku? Siapa? Aku ya aku. Apa? Aku ya diriku. Contohnya, mungkinkah orang yang berpikir mendalam tentang hal yang sangat absurd seperti itu bisa dibilang “aku”? Kau bisa saja mgatakan hal semacam itu, kalau sekedar bicara. Tapi bagaimanapun, ini hanyalah pemikiran, alur berpikir. Dan manakala akan disebut kenangan, ini sebenarnya tak lebih dari sekedar kumpulan pengetahuan, begitulah gampangnya. Jika kau hendak berkata bahwa pe

Kepiting Hitagi - Bab 3 (Part 1)

KEPITING HITAGI BAB 003 (part 1) Aku menutup pintu di belakangku dan mulai melangkahkan kaki. Baru selangkah, aku mendengar suara sesorang di bahuku dan membuatku menghentikan langkah. “Apa yang kalian berdua bicarakan tadi?” Aku berbalik. Aku belum sepenuhnya menyadari suara siapa itu. Suara yang asing bagiku. Tapi, itu adalah suara yang sepertinya pernah kudengar. Suara lirih dan singkat yang mengucapkan “aku tidak tahu” di kelas kapanpun guru bertanya padanya tak peduli dia tahu jawabannya atau ti.... “Jangan bergerak.” Dengan kata itu aku menjadi yakin bahwa orang itu adalah Hitagi Senjougahara. Dan seketika itu juga, sebelum aku sepenuhnya membalikkan badanku, aku menyadari bahwa dia telah sepenuhnya memasukkan sebilah cutter di dalam mulutku. Bidikannya sangat tepat seperti dokter bedah, ibaratnya seorang penjahit yang menusukkan jarum dan benangnya melalui celah diantara bibirku. Bilah logam cutter itu sedikit menyentuh daging di sisi kiri dalam mulutku.

Kepiting Hitagi - Bab 2

BAKEMONOGATARI / CERITAHAYUL KEPITING HITAGI BAB 002 “Senjougahara?” Hanekawa memiringkan kepalanya mendengar pertanyaanku. “Ada apa dengan Senjougahara?” “Yah, bukan tentang dia secara pribadi sih...” Kataku tak pasti. “Aku hanya penasaran...” “Hmm.” “Kau tahu, perhatikan namanya. Hitagi Senjougahara. Bukankah nampaknya aneh? Menarik?” “Senjougahara. Bukankah itu seperti nama tempat?” “Umm..., Bukan itu maksudku. Nama depannya yang aku maksud.” “Nama depannya? Hitagi berarti? Apakah itu benar-benar aneh? Jika ingatanku benar, bukankan Hitagi adalah istilah dalam teknik sipil bagi orang Jepang?” begitulah yang dia katakan. “Ya tuhan.., kau benar-benar tahu segala hal.” “Bukannya aku tahu segala hal. Hanya kebetulan saja aku tahu hal ini.” Hanekawa nampaknya tidak sepenuhnya puas dengan tanggapanku. Tapi alih-alih menekanku lebih jauh, dia memilih berkata, “Aku terkejut, melihatmu menaruh ketertarikan pada orang lain.” Kubilang padanya

Kepiting Hitagi - Bab 1

BAKEMONOGATARI / CERITAHAYUL KEPITING HITAGI BAB 001 Dapat dikatakan bahwa Hitagi Senjougahara adalah wujud nyata dari istilah gadis yang sakit-sakitan. Nampak sudah menjadi kewajaran bila dia tak pernah ikut serta dalam pelajaran olah raga, dan bahkan dalam setiap apel pagi maupun kegiatan bersama lainnya dia selalu duduk sendiri di bawah pohon sebagai akibat dari anemia yang dideritanya. Kami sekelas mulai dari kelas satu, kelas dua, dan sekarang di kelas tiga, namun tak pernah sekalipun kulihat dia sekedar mecoba berlari. Dia sering kali berkunjung ke ruang UKS. Dan karena seringnya dia harus pergi ke dokter, tak ayal akhirnya dia sering kali terlambat datang ke sekolah atau pulang lebih awal, bahkan tak masuk sama sekali. Frekuensi ketidakhadirannya telah mencapai taraf dimana orang-orang menggunakan itu sebagai lelucon bahwa sebenarnya tempat tinggalnya di rumah sakit dan dia hanya bolos saja. Akan tetapi, meskipun dia sakit-sakitan, kesan yang dia tinggalkan bukanlah

BAKEMONOGATARI - CERITAHAYUL

BAKEMONOGATARI (CERITAHAYUL) Penulis Asli: Nishio Ishin Penerbit Asli: Kodansha Art : Vofan Terjemah Bahasa Inggris: berbagai sumber Terjemah Bahasa Indonesia (blog ini): novel-translate Deskripsi: Cerita ini berpusat pada seorang siswa kelas 3 SMA bernama Araragi Koyomi yang hampir kembali menjadi manusia lagi setelah sempat menjadi vampir. Suatu hari, salah seorang teman sekelasnya yang bernama Senjougahara Hitagi, yang terkenal tak pernah bicara pada siapapun, terjatuh dari tangga sekolah dan ditangkap oleh Araragi. Saat itulah Araragi menemukan bahwa Hitagi hampir tak punya berat badan sama sekali, sangat menyimpang dari hukum fisika. Meskipun Hitagi mengancamnya untuk tutup mulut, Araragi Koyomi tetap berusaha untuk membantunya, dia mengenalkan Hitagi pada Oshino, seorang lelaki gelandangan paruh baya yang telah membantunya berhenti menjadi seorang vampir. Cerita ini terbagi menjadi beberapa volume sebagai berikut: Volume I: Kepiting Hitagi,  Bab 1