Langsung ke konten utama

Bab I: Senang Berkenalan Denganmu, Kyoko Okitegami (Part 9)

(Catatan Pengingat Kyoko Okitegami)


Part 9

Pesan yang tertulis di lengan kirinya bisa jadi adalah salah satu yang sering dia lihat kembali, pesan yang ada di kaki kirinya ditulis saat dia menerima permintaanku dan meninggalkan kantornya..., dan kalimat yang tertulis di perutnya ditulis sewaktu-waktu saat dalam pekerjaan.

Meskipun datang dengan tangan kosong dan tidak membawa catatan sama sekali, tapi sekurang-kurangnya dia bisa memperoleh pena di laboratorium. Apakah itu artinya dia telah memperkirakan waktu yang tepat untuk mencatat sebagai persiapan bila seper-sejuta kemungkinan buruk itu terjadi?

Setelah itu, sebelum mendengarkan penjelasanku, Kyoko-san memeriksa seluruh tubuhnya. Tapi itu seperti pesan orang yang sudah meninggal, atau dari dirinya di masa lalu. Pesan yang mirip dengan pesan dari orang yang meninggal itu berakhir dengan tiga pesan itu saja.

Artinya dia memutuskan bahwa cukup baginya untuk mendengar penjelasan rincinya dariku. Meskipun itu adalah suatu hal yang membuatku merasa cukup bahagia. Dan meskipun aku sudah cukup tak pantas untuk menangis, tapi sialnya aku belum mendengar deduksi Kyoko-san mengenai dimana keberadaan SD card itu. Jika memang harus begini caranya, aku harus menanyakan itu sebelum hal-hal lainnya terjadi.

Semua hal yang bisa aku jelaskan adalah situasi yang mengarahkannya kepada keadaan saat ini. Artinya, deduksinya kembali menjadi nihil. Aku harus menjelaskan pada Kyoko-san bahwa apa yang telah dikerjakannya selama ini telah musnah begitu saja.

“Jangan khawatir tentang itu, itu bukan kesalahan Anda. Itu adalah akibat dari ketidakhati-hatian saya sendiri.” Kata Kyoko-san.

.....ketidakhati-hatian?

Tentu saja, dia memang tertidur saat bekerja. Tapi kupikir, agak kurang tepat untuk disebut ketidakhati-hatian. Baiklah, mungkin Kyoko-san hanya tidak ingin mengatakannya padaku bahwa dia begadang pada malam sebelumnya, barangali hal itu yang membuatnya tertidur begitu saja disana tadi?

“Tidak, saya rasa saya bukan seseorang yang akan menerima pekerjaan baru jika saya berada dalam serangan rasa kantuk. Jika Anda menginginkan orang yang berada dalam keadaan tidak sepenuhnya semacam itu, saya bisa memperkenalkan Anda pada seseorang yang cukup terpercaya. Saya yakin saya diberi obat tidur.”

Kyoko-san dengan yakin menyatakan itu, dan bertanya padaku.

“Kakushidate-san, apakah saya memakan sesuatu saat saya bekerja tadi?”

“...tidak, tidak sesuatu pun kecuali hanya segelas kopi instan.”

“Kalau begitu berarti saat itu lah.”
Kyoko-san mengangguk puas.

“Saya rasa saya meninggalkan pesan ini karena khawatir terjadi hal buruk dalam hal pelakunya adalah orang dekat.”

Kyoko-san berkata sembari menarik bajunya ke atas. Melihatku memalingkan muka, “maafkan saya”, katanya sembari menurunkan kembali bajunya.

“Tapi dengan membuat saya tertidur..., sepertinya salah satu dari keempat orang itu mengenal saya dengan baik. Faktanya membuat saya tertidur berarti telah membuat saya menjadi tidak berguna.”

“Tidak, sampai saat aku mengenalkanmu, kelihatannya tak ada seorang pun yang mengenalmu.”

“Kalau begitu, perbuatannya itu muncul seketika saat itu. Tapi bisa saja dia sedang pura-pura bodoh. Dari cerita anda, Honda-san berkata ‘Apakah kamu benar-benar detektif yang terkenal?’..., jika ucapan itu berasal dari seseorang yang belum mengenal saya sama sekali rasanya agak janggal.”

Yang dikatakannya itu masuk akal.

Jadi, Honda-san sudah tahu tentang Kyoko-san? Tidak, saat aku berada di ruang rapat ini, bisa jadi seseorang telah bercerita padanya.

Meskipun laboratorium ini terputus dari jaringan internet, kita semua hidup di era informasi. Tidak aneh jika seseorang atau bahkan mereka semua tahu tentang orang aneh dan luar biasa semacam detektif pelupa ini.

Meskipun hal itu sebelumnya lolos dari pikiran mereka, tapi bisa jadi mereka mengingatnya setelah bertemu dengannya secara langsung.., dan bahwa membuatnya tertidur adalah kelemahan terbesarnya.

Sebagai bukti nyata, meskipun hanya dalam petualangan Kyoko Okitegami yang aku ketahui saja, tak terhitung saat-saat dimana pelakunya menggunakan segala cara untuk membuatnya tertidur. Dalam kasus-kasus Kyoko-san, saat seseorang ingin membungkamnya atau menghalangi deduksinya, mereka tak perlu repot mengambil risiko dengan membunuhnya. Tak perlu berbuat sejauh itu. Yang mereka butuhkan hanyalah membuatnya tertidur.

Gas tidur, alkohol, menurunkan kadar oksigen, bius, musik yang menenangkan, pijatan yang nyaman, di saat yang bodoh sekali bahkan ada yang mencoba menggunakan hipnotis.

Dan dalam kasus ini, menggunakan obat tidur?

Akulah yang menyeduh kopi itu. Jika mereka membubuhkan obat tidur dalam gelas yang digunakan oleh tamu....., akan tetapi obat tidur bukanlah sesuatu yang bisa disiapkan dengan gampang.

“Ada bermacam-macam obat yang bisa membuat kita tertidur. Obat demam dan pil penenang dapat juga disebut dengan obat tidur jika diperlukan. Meminumnya dapat membuat anda mengantuk. Saya sepertinya jarang menggunakan obat-obatan semacam itu, jadi saya rasa efeknya akan lebih tinggi dari biasanya.”

Dan jika dia (barangkali) jarang meminum obat-obatan itu, dia tidak akan bisa mengidentifikasinya jika obat itu dicampurkan.  Aku bahkan ragu apakah Kyoko-san ingat bagaimana rasa kopi itu.

“Jika itu adalah obat demam, bisa jadi ada beberapa persedian di ruangan.”

Aku merasa melihatnya saat pencarian pertama kali. Semacam persediaan, jadi semua orang bisa menggunakannya. Dan itu juga berarti akan cukup sulit untuk menentukan siapa pelakunya.

Sial. Itu artinya kita kembali ke tahap pertama.

Tidak, bahkan bukan tahap pertama, Kyoko-san telah mendeduksi tempat disembunyikannya SD card itu setelah mendengar kesaksian setiap orang, dan menggunakan waktu dan upaya yang tidak sedikit untuk melakuan pencarian di ruangan dengan mata kepalanya sendiri.

Tetapi jika dia katakan akan mengulangi semuanya sekali lagi, mereka berempat tidak akan setuju. Dalam hal pencarian di ruangan, Kyoko-san sendiri telah mengatakan bahwa dia tidak menemukan apapun. Jika dia bilang akan melakukannya sekali lagi dari awal, mereka akan merasa muak dan sebal padanya.

“Ini bukan tahap pertama lagi Kakushidate-san. Sekurang-kurangnya, saat ini fakta bahwa pelakunya adalah salah satu dari mereka berempat sudah dapat dipastikan. Seseorang yang merasa tidak tenang jika saya tidak dbuat tertidur.”

“i,itu benar sekali. Tapi....”

Bahkan setelah ingatannya ter-reset, aku senang Kyoko masih dengan asumsi awalnya bahwa aku bukanlah pelakunya. Tapi jika hanya itu informasi yang kami punya, akan sulit sekali untuk bergerak lebih lanjut. Mengulangi investigasi adalah hal yang fatal.

“Tidak Kakushidate-san, Kita tidak perlu mengulangi investigasinya. Jika Anda berkata tentang fatal, maka pelakunya lah yang telah melakukan kesalahan fatal.”

“Eh?”

“Jika ini menjadi cerita misteri, maka berbuat sesuatu pada si detektif adalah perbuatan yang melanggar aturan main. Jika mereka bermain dengan cara melanggar aturan, maka saya juga akan melakukan hal yang sama.”

Kyoko-san berkata sembari tersenyum lembut.

Tetapi matanya tidak menunjukkan senyum sama sekali.

“Hanya karena aku pasti akan kehilangan ingatanku, mereka menganggap remeh dan bermain-main dengan itu. Pelakunya pasti harus menerima balasannya. Mari kita kembali, Kakushidate-san. Hanya akan butuh satu detik saja untuk membersihkan kecurigaan yang menyelimuti anda dan memecahkan insiden ini.”

Detektif tercepat telah menunjukkan tekadnya.

Dan tepat setelah itu, “sekarang antarkan saya ke laboratorium”, ucapnya. Dia tidak tahu lagi dimana tempat itu berada. Tak hanya itu, dia juga tidak ingat wajah kepala lab Emii atau wakil kepala Yurine, peneliti Honda maupun peneliti Gifube.

Meskipun begitu, dia berkata akan memecahkan masalah ini dalam sedetik saja. Sewajarnya aku akan menganggap itu omong kosong saja. Tapi sebagaimana aku telah berkali-kali diselamatkan oleh Kyoko-san, aku tahu pasti bahwa itu sungguh benar adanya.

Sebaliknya, tidakkah mereka tahu?

Siapapun mereka, pelaku yang telah membuat Kyoko-san tertidur, apakah mereka tidak pernah belajar bahwa meskipun itu adalah kelemahannya, itu juga adalah hal yang pasti membuatnya marah besar? Tak pernah ada seorang pelaku pun yang tidak berhasil ditahan setelah secara paksa membuat Kyoko Okitegami tertidur.

Part Sebelumnya (8)           Daftar Isi           Part Selanjutnya (10)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Bab II : Gangguan Kalender Pusat tanggal 22 Maret 1639, pagi hari Dua bulan yang lalu kepulauan Jepang mengalami perpindahan dunia. Mereka segera membuat kontak dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Setelah hubungan itu terbentuk, pemerintahan Kua Toine mengalami perubahan paling drastis sepanjang sejarahnya.  Jepang mengajukan permintaan bahan makanan dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Tetapi Kua Toine yang telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan yang layak bahkan untuk ternak-ternak mereka, juga berhasil memenuhi permintaan Jepang itu. Bahkan Kerajaan Quira dengan tanahnya yang gersang dan tidak produktif adalah sumber harta karun yang melimpah menurut Jepang dan mereka pun juga mulai melakukan ekspor ke Jepang. Sebaliknya untuk membayar barang-barang itu, Jepang mulai mengekspor infrastruktur, contohnya metode untuk me

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN (web novel) Summoning Japan/Japan Summons kredit kepada ilustrator asli: Toi8 Deskripsi: Suatu hari, Seluruh Jepang terpindahkan ke dunia lain. Disebabkan oleh kecilnya produksi pangan dan ketergantungan pada produk impor dari negara lain, Jepang menghadapi krisis pangan. Untuk memperlambat efek kelaparan yang dihadapi oleh penduduknya, pemerintah Jepang menyatakan keadaan darurat. Pasukan Angkatan Udara Bela Diri Jepang ( Japan Air Self Defense Force/JASDF ) melakukan eksplorasi di kawasan sekitar dan menemukan daratan luas kira-kira 1000km ke arah barat daya – Benua Rodenius. Jepang berhasil memecahkan masalah kekurangan pangan setelah memasuki hubungan diplomatik dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira. Akan tetapi pada saat yang bersamaan, negara lain di benua itu, Kerajaan Rowlia yang selama ini memegang hegemoni, menyatakan perang dengan Kua Toine dan Quira. Untuk menghadapi krisis baru ini, bagaimana Jepang akan merespon

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Pembuka dari penterjemah: setelah sekian lama hiatus dari menterjemahkan, akhirnya sempat juga. Selamat menikmati kembali kelanjutan cerita Jepang di dunia lain. Bab III: Tragedi Kota Gim Kota Gim, 20km dari Perbatasan Bagian Barat Prinsipaliti Kua Toine Siang Hari tanggal 11 April tahun 1639 Kalender Pusat Skadron Naga I dan II, Ordo Ksatria Barat Moiji, Kapten Ordo Ksatria Barat, merasa tidak tenang. Pasukan Barat terdiri dari 2.500 infanteri, 200 pemanah, 500infanteri berat, 200 kavaleri, 100 kavaleri ringan, 24 naga, dan 30 penyihir. Kua Toine memiliki pasukan siap tempur karena selama ini mereka selalu dalam keadaan setengah darurat, tetapi kekuatan musuh yang dapat mereka saksikan di sepanjang perbatasan melampaui yang mereka miliki. Terlebih lagi, seluruh komunikasi yang mereka kirimkan secara sengaja selalu diabaikan oleh pihak Rowlia. Sesuai arahan dari Pemerintah, sebagian warg