Langsung ke konten utama

Bab I: Senang Berkenalan Denganmu, Kyoko Okitegami (Part 8)

(Catatan Pengingat Kyoko Okitegami)


Part 8


Seketika itu juga aku mengalihkan tanganku darinya.

Aku tak akan mampu menanggung perasaanku jika sampai dia berpikiran bahwa aku melecehkannya saat dia tertidur. Saat itu aku mundur hingga membentur dinding. Bagaimana pandangan Kyoko-san ketika dia melihatku seperti itu? Apakah dia berpikir aku semakin mencurigakan? Saat ini dia hanya memandangku saja.

“N-namaku Kakushidate Yakusuke. K-klien anda, maksudku, kamu saat ini berada di Institut Penelitian Sarashina.”

Lidahku terbelit dan aku tak bisa menjelaskan apapun sama sekali.

Merasa terkejut karena kepercayaan yang baru saja aku peroleh itu tiba-tiba hilang, aku benar-benar membeku.

Kyoko-san mengalihkan pandangannya.

“.............”

Dia mengalihkan penglihatannya dariku. Gerakannya seolah-olah berkata, ‘tidak penting’ dan mengabaikanku.

Ini sngguh kenyataan yang sangat menyedihkan, tapi sekurang-kurangnya Kyoko-san seketika itu juga memutuskan bahwa aku bukanlah makhluk berbahaya. Tapi rasa selamat semacam itu bila dipandang dari sudut pandang yang lebih besar bisa jadi adalah hal sepele yang berbahaya.

Kyoko-san sepenuhnya telah kehilangan ingatannya sampai dengan beberapa saat yang lalu. Aku tak bisa menyebutnya terlalu jauh hingga kemarin, tapi yang pasti dia telah benar-benar melupakan semua yang terjadi mulai dari dia bangun tidur jam enam pagi tadi.

Fakta bahwa aku meminta bantuannya, fakta bahwa dia datang ke institut penelitian ini dalam rangka investigasi. Dan lebih dari apapun, deduksinya yang luar biasa tentan keberadaan SD card yang hilang itu.

Semua pekerjaan yang telah dilakukannya hingga saat ini, seluruh pekerjaan detektifnya telah kembali hampa.

Lupakan dulu hal itu. Kondisi mental Kyoko-san saat ini adalah ‘seharusnya aku tidur di ranjangku sendiri, tapi saat aku terbangun, aku berada di sebuah ruangan yang asing bersama dengan seorang lelaki yang asing pula’, jika aku berada pada posisinya aku pasti sudah menjerit dengan panik.

Tapi wajah Kyoko-san nampak muram dan waspada. Tindakannya adalah perwujudan betapa dia berkepala dingin. Dia begitu saja menggulung lengan cardigan dan baju yang dikenakannya.
Lengan kiri yang putih dan ramping.

Di seluruh lengannya, dengan pena warna hitam tebal, kalimat itu tertulis.

‘Aku Kyoko Okitegami, 25 tahun, Kepala Biro Detektif Okitegami. Rambut putih, berkacamata. Ingatan terhapus setiap hari.’

“.............”

Lebih jelas dari KTP, itu adalah identifikasi pribadi olehnya sendiri...., itu adalah tulisan tangannya sendiri. Tak mungkin dia keliru.

“Aku adalah Kyoko Okitegami, usia 25 tahun. Kepala Biro Detektif Okitegami. Berambut putih dan berkacamata. Ingatanku terhapus setiap hari.”

Sembari membaca tulisan itu, Kyoko menyentuhkan jarinya ke kacamata dan memastikan warna rambutnya. Dia mengangguk puas. Dia melengkapi dirinya kembali dengan informasi pribadinya.

Jadi untuk persiapan menghadapi kondisi yang tidak wajar, Kyoko-san punya caranya sendiri. Meskipun aku telah berkali-kali meminta bantuan pada Kyoko-san, ini adalah pertama kali aku melihat bagaimana dia mempersiapkan diri.

Agar tidak lupa, biasanya anak-anak SD menggunakan telapak tangannya untuk menulis contekan. Mungkin ini adalah semacam variasi dari itu. Jika dia tidak membuat catatan dan tidak membawa handphone, tidak mungkin dia tidak dibingungkan oleh bagaimana dia harus menghadapi keadaan ketika dia tiba-tiba tertidur bukan di kamarnya sendiri. Dan jika dipikir-pikir lagi, tak mungkin juga seorang detektif hebat sepertinya tidak membuat sebuah tindakan penanggulangan bila situasi terburuk yang aku pikirkan itu terjadi. Apakah ini semacam tulisan pengingat dari dirinya sendiri di masa lalu? Saat aku terkagum-kagum atas hal itu, Kyoko-san denga lincahnya melakukan tindakan selanjutnya.

Mungkin alur berpikir yang dimilikinya begini:

Ingatanku tidaklah konsisten, tapi jika demikian, bukankah seharusnya aku sudah melakukan sesuatu untuk bersiap menghadapi situasi semacam ini? Misalnya, meninggalkan pesan di lengan kiriku untukku di masa depan.

Dan melihat bagaimana informasi yang diperoleh sejalan dengan ekspektasinya, maka dia berpikir begini..., jika benar bahwa aku adalah seorang yang ingatannya terhapus setiap hari, maka tak mungkin ini adalah informasi satu-satunya yang aku tinggalkan.

Dengan tangan kanannya, Kyoko-san menyingkap sisi kiri rok panjangnya yang mencapai mata kaki, dengan pasti dia menariknya ke atas..., hingga kira-kira aku hampir saja melihat celana dalamnya.

Disana, tertulis dengan pena yang sama dengan tulisan di lengan kirinya.

‘Sedang dalam pekerjaan’

“Sedang dalam pekerjaan”, ulangnya.

Seolah-olah dia sedang menginput data.

Aku mendengar suara kain rok terjatuh ke posisi semula. Aku balikkan lagi pandanganku dari tembok ke Kyoko-san. Apapun kondisinya, kupikir sebaiknya aku mengatakan sesuatu. Tapi di saat yang bersamaan, Kyoko-san dengan tenang telah memulai aksi yang berikutnya.

Itu lagi-lagi adalah sebuah aksi artistik yang berani, dan seketika itu juga aku hendak memalingkan lagi penglihatanku darinya, tapi aku terlambat. Dia menarik baju luarannya ke atas hingga perutnya nampak terlihat. Dengan pena warna merah yang mencolok berbeda dengan yang dipakainya di bagian tubuhnya yang lain, di situ tertulis:

‘Kakushidate Yakusuke-san. Tinggi 190cm, usia 25 tahun. Klien. Tanyakan spesifiknya. Kau bisa mempercayainya’

“Kakushidate Yakusuke-san. Tinggi 190cm, umur 25 tahun. Klien. Tanyakan spesifiknya. Kau bisa mempercayainya.”

Kau bisa mempercayainya.

Dia membaca ulang bagian itu saja, sebanyak dua kali, sebelum Kyoko-san mengalihkan pandangannya padaku.

Dan dia berkata.

“Maafkan saya Kakushidate-san.”

Berdiri dari kursi tempatnya duduk, dengan cepat dia membungkukkan badan. Meskipun dia masih nampak kurang nyaman, tapi dari tingkah lakunya terlihat bahwa sikap waspadanya mulai memudar.

“Dapatkah anda ceritakan lagi padaku situasinya?”


Part Sebelumnya (7)           Daftar Isi           Part Selanjutnya (9)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Bab II : Gangguan Kalender Pusat tanggal 22 Maret 1639, pagi hari Dua bulan yang lalu kepulauan Jepang mengalami perpindahan dunia. Mereka segera membuat kontak dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Setelah hubungan itu terbentuk, pemerintahan Kua Toine mengalami perubahan paling drastis sepanjang sejarahnya.  Jepang mengajukan permintaan bahan makanan dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Tetapi Kua Toine yang telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan yang layak bahkan untuk ternak-ternak mereka, juga berhasil memenuhi permintaan Jepang itu. Bahkan Kerajaan Quira dengan tanahnya yang gersang dan tidak produktif adalah sumber harta karun yang melimpah menurut Jepang dan mereka pun juga mulai melakukan ekspor ke Jepang. Sebaliknya untuk membayar barang-barang itu, Jepang mulai mengekspor infrastruktur, contohnya metode untuk me

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN (web novel) Summoning Japan/Japan Summons kredit kepada ilustrator asli: Toi8 Deskripsi: Suatu hari, Seluruh Jepang terpindahkan ke dunia lain. Disebabkan oleh kecilnya produksi pangan dan ketergantungan pada produk impor dari negara lain, Jepang menghadapi krisis pangan. Untuk memperlambat efek kelaparan yang dihadapi oleh penduduknya, pemerintah Jepang menyatakan keadaan darurat. Pasukan Angkatan Udara Bela Diri Jepang ( Japan Air Self Defense Force/JASDF ) melakukan eksplorasi di kawasan sekitar dan menemukan daratan luas kira-kira 1000km ke arah barat daya – Benua Rodenius. Jepang berhasil memecahkan masalah kekurangan pangan setelah memasuki hubungan diplomatik dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira. Akan tetapi pada saat yang bersamaan, negara lain di benua itu, Kerajaan Rowlia yang selama ini memegang hegemoni, menyatakan perang dengan Kua Toine dan Quira. Untuk menghadapi krisis baru ini, bagaimana Jepang akan merespon

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Pembuka dari penterjemah: setelah sekian lama hiatus dari menterjemahkan, akhirnya sempat juga. Selamat menikmati kembali kelanjutan cerita Jepang di dunia lain. Bab III: Tragedi Kota Gim Kota Gim, 20km dari Perbatasan Bagian Barat Prinsipaliti Kua Toine Siang Hari tanggal 11 April tahun 1639 Kalender Pusat Skadron Naga I dan II, Ordo Ksatria Barat Moiji, Kapten Ordo Ksatria Barat, merasa tidak tenang. Pasukan Barat terdiri dari 2.500 infanteri, 200 pemanah, 500infanteri berat, 200 kavaleri, 100 kavaleri ringan, 24 naga, dan 30 penyihir. Kua Toine memiliki pasukan siap tempur karena selama ini mereka selalu dalam keadaan setengah darurat, tetapi kekuatan musuh yang dapat mereka saksikan di sepanjang perbatasan melampaui yang mereka miliki. Terlebih lagi, seluruh komunikasi yang mereka kirimkan secara sengaja selalu diabaikan oleh pihak Rowlia. Sesuai arahan dari Pemerintah, sebagian warg