Langsung ke konten utama

Bab I: Senang Berkenalan Denganmu, Kyoko Okitegami (Part 6)

(Catatan Pengingat Kyoko Okitegami)


Part 6

Sebagai akibat dari investigasi sebelunya yang dilakukan oleh para anggota laboratorium, ruangan itu sudah dalam kondisi sedikit lebih tertata. Tapi itu hanya bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya yang sangat kacau. Dan jika dilihat secara objektif, keadaan laboratorium ini masih lah berantakan.

Aku rasa, menemukan sebuah SD card didalam ruangan itu adalah tugas yang luar biasa berat bagi mata awam. Tapi bagi Kyoko-san...

“Ketika menyembunyikan sesuatu, tak bisa dipungkiri biasanya orang-orang menutupinya di suatu tempat yang mudah mereka temukan.”

Melakukan pekerjaan investigasi dengan pemahaman konsep yang memadai..., mengabaikan semua tempat yang telah kami lakukan pencarian dengan sangat teliti, dia pergi ke arah yang sama sekali tak pernah kami pikirkan. Sebagai contoh, di sela-sela halaman buku yang tertata di rak. Di bawah keyboard komputer. Di tempat-tepat semacam itulah dia melakukan pencarian.

Seperti apa yang sudah diduga dari seorang profesional, setiap orang yang ada disini menampakkan kekaguman yang tulus. Tapi jika dilihat dari sisi lain, jika yang sebelumnya telah kami lakukan adalah pencarian atas barang yang hilang, maka yang dilakukan oleh Kyoko-san adalah pencarian atas suatu barang yang secara sengaja disembunyikan. Apa yang dia kerjakan hampir serupa dengan perburuan harta karun.

Nampaknya setelah mendengarkan kesaksian semua orang, dia beranggapan bahwa lebih besar kecenderungan sesorang menyembunyikannya dengan niat buruk bila dibandinkan dengan sekedar kecerobohan dan salah meletakkan. Atau barangkali dia hanya ingin segera menutup peluang itu secepatnya.

Tapi setelah usaha pencarian yang begitu keras, dengan hasil nihil dari pemeriksaan fisik, bagaimanapun ini terasa aneh. Saat Kyoko-san melakukan pencarian, tumbuh rasa canggung diantara kelima anggota laboratorium yang tidak dapat membantunya sama sekali.

Ya, meskipun tidak terucapkan dalam pembicaraanku dengan Kyoko-san, tapi kemungkinan bahwa kepala lab Emii yang merencanakan semua kejadian ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil.

Bisa jadi penelitiannya menemui jalan buntu dan dia dipenuhi dengan amarah dan keinginan untuk melempar sesuatu, atau data itu secara tidak sengaja hlang entah kemana, dia membuat-buat seolah kehilangan itu terjadi di ruangan ini untuk lolos atau sekedar membagi tanggung jawab. Dalam hal itu, tak peduli seberapa kerasnya kami mencari di laboratorium ini, sudah barang tentu tak mungkin kami menemukannya di ruangan ini.

“Sepertinya tidak mungkin Emii-san hanya menggunakan satu SD card, ya kan? Jadi ada kemungkinan barang itu tercampur dengan SD card lainnya, atau tertukar?”

Sembari menarik sebuah laci, Kyoko-san melakukan pencarian bukan diantara isinya tapi lebih ke dalam lagi, sambil dia menanyakan suatu pertanyaan yang tidak jelas ditujukan pada siapa.

“Hal semacam itu sudah dapat dipastikan. Aku tidak akan membuat kesalahan mendasar semacam itu.”

Kepala Lab Emii menjawab setengah hati.

Nampaknya dia benar-benar tidak suka ada orang luar yang melakukan investigasi di laboratorium yang bisa dibilang sebagai wilayah kekuasaannya.

“Begitukah? Tapi dalam hal ini, setiap orang seharusnya menjaga SD card yang mereka gunakan masing-masing. Jika barang itu sendiri berisi data penelitian, sebaiknya saya tidak menyentuhnya.”

Tentu saja, SD card dibeli dalam jumlah masal sebagai barang habis pakai, benda itu tidak dapat dibedakan langsung dari penampakannya. Ketika dia ditempeli label dan diberi simbol di kemasannya, aku yakin tak terhitung cara untuk menjiplaknya jika seseorang berniat.

Kita bisa menyebut hal itu sebagai titik kelemahannya jika kita mau.

“Ah..., ta-tapi..., jika back up data itu terselip dan tercampur SD card yang dipegang seseorang, apakah bisa dibilang bahwa orang itulh pecurinya?”

Gifube-san bertanya dengan gugup.

“Tidak, tidak ada jaminan. Bisa jadi pencurinya sengaja menyelipkannya sebagai tempat persembunyian sementara. Jika kamu ingin menyembunyikan sebatang pohon, sembunyikanlah di hutan, begitulah peribahasanya.”

Untuk menyembunyikan SD card, sembunyikanlah diantara SD card lainnya?

Itu bisa jadi benar. Sebuah back up berisi data penelitian yang penting adalah satu hal. Tapi perlakuan atas media penyimpanan di tempat kerja semacam ini sering kali ditangani sebagai barang habis pakai. Bisa jadi hal semacam itu tak terhindarkan.

Mencampurnya dengan benda-benda semacam itu..., aku mengerti..., itu adalah cara yang sangat baik untuk menyembunyikannya. Aku tidak diberikan sebuah PC sekalipun di tempat ini, jadi tentu saja aku tak punya persediaan SD card di tanganku. Hal yang paling mungkin aku lakukan hanyalah menyeduhkan kopi bagi semua orang. Tapi orang-orang mulai bergerak sebagaimana yang diperintahkan oleh Kyoko-san.

Tentu saja itu tidak berarti masing-masing memeriksa file mereka sendiri-sendiri. Yang terjadi adalah setiap kartu diperiksa oleh tiga orang lainnya.

Tempat menyembunyikan yang sangat berani.

Sudah tentu sudut pandang seorang detektif, atau sebaliknya, seandainya aku pelakunya, itu adalah ide yang membuatku berpikir ‘seharusnya aku melakukan itu’. Tapi dilihat dari hasilnya, setelah pemeriksaan atas seluruh SD card yang ada, back up data itu tidak juga ditemukan.

Mungkin nama file-nya diubah, kata Honda-san. Sehingga mereka mereka membuka satu persatu file dan memeriksanya. Tapi semuanya bersih. Tak ada yang dihasilkan dibandingkan dengan waktu yang dikorbankan.

“Kita tidak perlu terlalu jauh sampai memeriksa kartu yang masih baru dan tersimpan di kemasannya kan?”

Asisten kepala Yurine berkata deng nada sinis. Kyoko san menjawab dengan nada yang tidak menampakkan rasa takut.

“Ya, sepertinya begitu tidak masalah.”

Begitulah jawabnya.

Tegas. Atau barangkali bisa dibilang kasar. Orang lain bisa saja menganggap itu sebagai arogansi, tapi itu adalah sebuah keteguhan sikap. Yah, bagi Kyoko-san yang akan melupakan siapapun esok hari, bisa jadi tak perlu lah takut untuk dibenci oleh siapapun.

“Saya juga baru saja menyelesaikan pencarian saya.”

“Eh? Maksudmu...”

Kepala lab Emii mencondongkan badannya ke depan.

“Saya sudah memeriksa semuanya, tapi saya tidak menemukan SD card yang anda cari.”

Kyoko-san melaporkan.

Saat itu sudah jam tujuh malam.

Batas waktu bagi Kyoko-san untuk berpikir akan habis dalam dua jam. Meskipun dia bilang larut malam adalah musuh bagi kecantikan, tapi dia adalah gadis yang pernah tidak tidur sama sekali selama tiga hari tiga malam berturut-turut untuk memecahkan ‘Kasus Pembunuhan Rantai Layang-layang’. Meskipun iu adalah sebuah pengecualian. Dalam hal kasu ini terpaksa menemui gejolak, aku berharap untuk percaya bahwa sekurang-kurangnya dia akan bertahan untuk tidak tidur sampai esok pagi, tapi....

“Oy, oy..., apa artinya waktu selama ini? Kekacauan ini? Apakah kamu benar-benar detektif yang terkenal?”

Honda-san mendekat seolah hendak memulai sesuatu tapi dia dengan lembut menghindar, mengacuhkannya, sembari mendekat padaku.

Tentu saja itu bukan berarti dia berpikir meminta perlindungan padaku, “Kakushidate-san, bisakah saya melakukan pembicaraan singkat dengan anda?” dia mengajakku masuk ke aula.


Part Sebelumnya (5)           Daftar Isi           Part Selanjutnya (7)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Bab II : Gangguan Kalender Pusat tanggal 22 Maret 1639, pagi hari Dua bulan yang lalu kepulauan Jepang mengalami perpindahan dunia. Mereka segera membuat kontak dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut. Setelah hubungan itu terbentuk, pemerintahan Kua Toine mengalami perubahan paling drastis sepanjang sejarahnya.  Jepang mengajukan permintaan bahan makanan dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Tetapi Kua Toine yang telah berhasil memenuhi kebutuhan pangan yang layak bahkan untuk ternak-ternak mereka, juga berhasil memenuhi permintaan Jepang itu. Bahkan Kerajaan Quira dengan tanahnya yang gersang dan tidak produktif adalah sumber harta karun yang melimpah menurut Jepang dan mereka pun juga mulai melakukan ekspor ke Jepang. Sebaliknya untuk membayar barang-barang itu, Jepang mulai mengekspor infrastruktur, contohnya metode untuk me

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN (web novel) Summoning Japan/Japan Summons kredit kepada ilustrator asli: Toi8 Deskripsi: Suatu hari, Seluruh Jepang terpindahkan ke dunia lain. Disebabkan oleh kecilnya produksi pangan dan ketergantungan pada produk impor dari negara lain, Jepang menghadapi krisis pangan. Untuk memperlambat efek kelaparan yang dihadapi oleh penduduknya, pemerintah Jepang menyatakan keadaan darurat. Pasukan Angkatan Udara Bela Diri Jepang ( Japan Air Self Defense Force/JASDF ) melakukan eksplorasi di kawasan sekitar dan menemukan daratan luas kira-kira 1000km ke arah barat daya – Benua Rodenius. Jepang berhasil memecahkan masalah kekurangan pangan setelah memasuki hubungan diplomatik dengan Prinsipaliti Kua Toine dan Kerajaan Quira. Akan tetapi pada saat yang bersamaan, negara lain di benua itu, Kerajaan Rowlia yang selama ini memegang hegemoni, menyatakan perang dengan Kua Toine dan Quira. Untuk menghadapi krisis baru ini, bagaimana Jepang akan merespon

NIHONKOKU SHOUKAN web novel (Japan Summons/Summoning Japan)

NIHONKOKU SHOUKAN  (web novel) Summoning Japan/Japan Summons Pembuka dari penterjemah: setelah sekian lama hiatus dari menterjemahkan, akhirnya sempat juga. Selamat menikmati kembali kelanjutan cerita Jepang di dunia lain. Bab III: Tragedi Kota Gim Kota Gim, 20km dari Perbatasan Bagian Barat Prinsipaliti Kua Toine Siang Hari tanggal 11 April tahun 1639 Kalender Pusat Skadron Naga I dan II, Ordo Ksatria Barat Moiji, Kapten Ordo Ksatria Barat, merasa tidak tenang. Pasukan Barat terdiri dari 2.500 infanteri, 200 pemanah, 500infanteri berat, 200 kavaleri, 100 kavaleri ringan, 24 naga, dan 30 penyihir. Kua Toine memiliki pasukan siap tempur karena selama ini mereka selalu dalam keadaan setengah darurat, tetapi kekuatan musuh yang dapat mereka saksikan di sepanjang perbatasan melampaui yang mereka miliki. Terlebih lagi, seluruh komunikasi yang mereka kirimkan secara sengaja selalu diabaikan oleh pihak Rowlia. Sesuai arahan dari Pemerintah, sebagian warg